Selasa, 21 April 2020

Teori Preferensi Likuiditas Tingkat Suku Bunga

Dalam Tulisan sebelumnya : Tingkat Suku Bunga (Interest rate) : Pengertian, Tipe dan Peranan Suku Bunga (Interest rate) Dalam Perekonomian, disebutkan Suku Bunga (Interest rate) adalah jumlah interest yang dibayarkan per unit waktu atau orang harus membayar untuk kesempatan meminjam uang.
Bagaimanakah Pandangan John Maynard Keyness, ekonom Inggris yang sangat tersohor di seantero jagat itu mengenai tingkat Suku Bunga??

Edward dan Khan (1985), mengatakan bahwa faktor penentu suku bunga tcrbagi alas 2 (dua) faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan Ekspektasi Inflasi. Sedangkan faktor eksternalnya adalah penjumlahan suku bunga luar negeri dan tingkat Ekspektasi perubahan nilai tukar valuta asing. Seperti halnya dalam setiap analisis keseimbangan ekonomi, pembicaraan mengenai keseimbangan di pasar uang juga akan melibatkan unsur utamanya, yaitu permintaan dan penawaran uang. Bila mekanisme pasar dapat berjalan tanpa hambatan maka pada prinsipnya keseimbangan di pasar uang dapat terjadi, dan merupakan wujud kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran uang.
Teori ini berhubungan dengan apa yang dikatakan oleh ekonom Inggris John Maynard Keyness, yang telah mengkritik teori ekonomi klasik tentang pengembangan teori tingkat suku bunga. Menurut Keyness, teori klasik berlaku hanya untuk bunga jangka panjang. la mengembangkan teori preferensi likuiditas ini untuk menjelaskan suku bunga untuk jangka pendek. Tingkat suku bunga menurut Keyness adalah harga yang di keluarkan debitur untuk mendorong seorang kreditur memindahkan sumber daya langka (uang) mereka, akan tetapi, uang yang dikeluarkan debitur mempunyai kemungkinan adanya kerugian berupa risiko tidak diterimanya tingkat bunga tertentu.
Di dalam teori ini terdapat dua macam investasi yang dikembangkan, yaitu uang dan obligasi. Uang merupakan kekayaan yang paling likuid karena uang mempunyai kemampuan untuk membeli setiap saat. Sedangkan obligasi tidak dapat untuk membeli sesuatu kecuali kalau diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk uang tunai. Keyness mengatakan bahwa, permintaan terhadap uang merupakan tindakan rasional, meningkatnya permintaan uang akan menaikkan tingkat suku bunga.
Terdapat 3 (tiga) motif yang mendorong orang untuk melakukan permintaan terhadap uang, yaitu :
1. Motif transaksi: permintaan uang untuk membeli barang dan jasa
2. Motif berjaga-jaga: permintaan uang untuk keadaan yang tidak mencnlu
3. Motif spekulasi: permintaan uang untuk digunakan pada masa yang akan datang dan belum diketahui keuntungannya.

Perubahan dalam suku bunga relatif mempengaruhi investasi dalam sekuritas asing, sehingga perbedaan lingkat suku bunga antarncgara mcmbcrikan insentif yang kuat bagi pemodal untuk mengalirkan modal ke dalam sekuritas-sekuritas yang beryield tinggi. Hal ini disebabkan karena walaupun tingkat suku bunga yang relatif tinggi dapat menarik arus kas dari luar negeri ( untuk berinvestasi dalam sekuritas-

sekuritas yang menawarkan yield yang tinggi), tingkat suku bunga yang relatif tinggi mungkin mencerminkan ckspcktasi tingginya tingkat inflasi. Jumlah dana yang diinginkan oleh setiap orang untuk disimpan dalam bentuk saldo uang disebut permintaan akan uang. Karena rumah tangga menentukan bagaimana mereka akan membagi dana cadangan mereka dalam
bentuk uang dan obligasi, maka, jika kita mengctahui besarnya permintaan uang, kita juga akan mengetahui besarnya permintaan akan obligasi. Dengan tingkat cadangan dana yang tertentu, kenaikan permintaan akan uang tentulah mengandung arti bahvva terjadi penurunan permintaan akan obligasi