Pepaya Gading Tanaman papaya diduga berasal dari daratan Amerika (Negara Meksiko), seiring dengan perkembangan jaman, terutama perpindahan penduduk dan perdagangan hingga bibit tanaman ini tumbuh di Nusantara. Adapun nenek moyang papaya kuning adalah Carica peltata Hook & Arn.
Tanaman perdu ini mampu tumbuh hingga 3 meter, di Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah kebanyakan di tanam di pekarangan dan sedikit yang di budidayakan secara intensif(kebun). Tanaman papaya memiliki buah yang bergetah (papain )pada saat muda dan mulai berkurang pada saat matang / tua.
Tanaman papaya akan tumbuh baik pada dataran rendah hingga dataran tinggi( 1.000 dpl), curah hujan yang tinggi akan di sukai pertumbuhan pohon papaya (1,000 -2.000 mm per tahun).Perakaran pohon papaya akan berkembang dengan baik padfa daerah yang memiliki kedalaman air tanah 50- 150 m. lahan yang terbuka terkena kontak langsung dengan sinar matahari dan pH tanah 6-7 akan merangsang proses fotosintesis dan mempenagruhi pertumbuhan dan produksi tanaman ini.
Produksi buah papaya bisa menghasilkan sepanjang tahun, sehingga perbanyakan yang berasal dari biji (generative) sangat mudah di peroleh dan mudah di semaikan. Pesemaian biji yang berumur 3 bulan sudah dapat di lahan pertanaman, dengan menanam sebanyak 2-3 batang perlubang, dan pada perkembangan bibit ini, di seleksi dan akhirnya nanti disisakan 1 (satu) batang. Dalam perkembangan pertanaman pohon papaya ini , terkadang terserang beberapa organisme pengganggu tanaman (OPT) dan penyakit. Hama tungau merah (Tetranychus kansawai dan kutu kuning (Myzus persicae) merupakan hama dominan yang sering dijumpai di lapangan.