Peluang atau lebih populernya disebut probabilitas adalah kemungkinan suatu kejadian, suatu ukuran tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa (event) yang akan terjadi di masa mendatang. Derajat atau nilai maksimal dari peluang sebuah kejadian adalah 1 (satu) dan derajat atau nilai minimumnya adalah 0 (nol). Peluang yang bernilai nol diartikan suatu kejadian yang mustahil terjadi, sedangkan peluang yang bernilai 1 diartikan suatu kejadian yang pasti terjadi, dan peluang yang bernilai antara 0 dan 1 berarti kejadian yang mungkin dapat terjadi atau mungkin tidak terjadi.
Dalam ilmu peluang terdapat dua jenis pendekatan, yakni pendekatan klasik dan pendekatan empirik. Dalam pendekatan klasik, peluang sebuah kejadian diperoleh dari pembagian antara titik sampel (kejadian yang diharapkan untuk terjadi) dengan ruang sampel (seluruh kejadian yang dapat terjadi.
Sedangkan dalam peluang empirik, nilai peluang ditentukan melalui kegiatan eksperiment terhadap sebuah objek. Sebagai contoh: untuk menentukan peluang keluarnya sisi angka dari sebuah koin logam, kita lakukan dengan percobaaan melempar koin tersebut secara berulang ulang. hasil yang diperoleh tiap lemparan kita catat. Setelah selesai melempar, kita jumlah banyak angka yang keluar dari semua pelemparan yang sudah dilakukan. Kemudian kita tentukan nilai peluang dengan membagi antara banyak angka yang keluar dengan banyak kejadian dalam pelemparan.
Contoh Peluang Empirik 1
Sebelum berangkat, kepala sekolah dan guru-guru mengumpulkan pakaian dan celana panjang untuk Sudin. Semuanya adalah sumbangan dari para pejabat. Banyak sekali pakaian dan celana yang terkumpul. Sayangnya, tas pakaian Sudin hanya memuat empat pasang pakaian. Akhirnya Kepala Sekolah meminta para guru dan siswa untuk membantu memilihkan pakaian-pakaian tersebut.
Teman Sudin melakukan percobaan dengan pasangan pakaian tersebut. Ia membuat lingkaran dan menggambar pasangan pakaian dengan mencantumkan nomor secara urut 1-8. Kemudian Ia memutar lingkaran sebanyak satu kali. Menurutmu, berapa peluang untuk pasangan pakaian no 1, 6, 7 dan 8 untuk terpilih. Sekarang lakukan percobaan sebanyak 50 kali dan urutkan hasil peluangmu mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya.
Contoh Peluang Empirik 2
Sudin terlihat akrab dengan Ismail dari Aceh. Mereka tinggal sekamar. Setelah berlatih pidato untuk persiapan esok pagi, Sudin dan Ismail beristirahat sambil bermain angka. Mereka mengumpulkan beberapa tutup botol minuman dan menuliskan satu angka di atasnya. Berikut adalah angka-angka yang ditulis mereka di setiap tutup botol.
Sudin memasukkan semua tutup botol ke dalam kantong plastik hitam. Apabila angka yang terambil adalah bilangan kelipatan 3, maka Ismail menang. Apabila angka yang terambil adalah bilangan kelipatan 2, maka Sudin menang.
Berapa peluang untuk terambilnya bilangan yang merupakan kelipatan 3? (6, 24, 18, 9, 15, 30)
Berapa peluang untuk bilangan kelipatan 2? (6, 24, 18, dan 30)
Apakah menurutmu permainan ini adil? Mengapa?
Menurut saya permainan ini kurang adil karena peluang keluarnya bilangan kelipatan 3 lebih besar dari bilangan kelipatan 2.
Lakukan percobaan sebanyak 20 kali. Catat hasilnya.
Dalam ilmu peluang terdapat dua jenis pendekatan, yakni pendekatan klasik dan pendekatan empirik. Dalam pendekatan klasik, peluang sebuah kejadian diperoleh dari pembagian antara titik sampel (kejadian yang diharapkan untuk terjadi) dengan ruang sampel (seluruh kejadian yang dapat terjadi.
Sedangkan dalam peluang empirik, nilai peluang ditentukan melalui kegiatan eksperiment terhadap sebuah objek. Sebagai contoh: untuk menentukan peluang keluarnya sisi angka dari sebuah koin logam, kita lakukan dengan percobaaan melempar koin tersebut secara berulang ulang. hasil yang diperoleh tiap lemparan kita catat. Setelah selesai melempar, kita jumlah banyak angka yang keluar dari semua pelemparan yang sudah dilakukan. Kemudian kita tentukan nilai peluang dengan membagi antara banyak angka yang keluar dengan banyak kejadian dalam pelemparan.
Contoh Peluang Empirik 1
Sebelum berangkat, kepala sekolah dan guru-guru mengumpulkan pakaian dan celana panjang untuk Sudin. Semuanya adalah sumbangan dari para pejabat. Banyak sekali pakaian dan celana yang terkumpul. Sayangnya, tas pakaian Sudin hanya memuat empat pasang pakaian. Akhirnya Kepala Sekolah meminta para guru dan siswa untuk membantu memilihkan pakaian-pakaian tersebut.
Teman Sudin melakukan percobaan dengan pasangan pakaian tersebut. Ia membuat lingkaran dan menggambar pasangan pakaian dengan mencantumkan nomor secara urut 1-8. Kemudian Ia memutar lingkaran sebanyak satu kali. Menurutmu, berapa peluang untuk pasangan pakaian no 1, 6, 7 dan 8 untuk terpilih. Sekarang lakukan percobaan sebanyak 50 kali dan urutkan hasil peluangmu mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya.
No Pasangan Pakaian | Turus | Jumlah | Peluang Empirik | |||
---|---|---|---|---|---|---|
7 | 9 |
| ||||
1 | 12 |
| ||||
6 | 14 |
| ||||
8 | 15 |
|
Contoh Peluang Empirik 2
Sudin terlihat akrab dengan Ismail dari Aceh. Mereka tinggal sekamar. Setelah berlatih pidato untuk persiapan esok pagi, Sudin dan Ismail beristirahat sambil bermain angka. Mereka mengumpulkan beberapa tutup botol minuman dan menuliskan satu angka di atasnya. Berikut adalah angka-angka yang ditulis mereka di setiap tutup botol.
6, 19, 24, 7, 18, 9, 15, 30
Sudin memasukkan semua tutup botol ke dalam kantong plastik hitam. Apabila angka yang terambil adalah bilangan kelipatan 3, maka Ismail menang. Apabila angka yang terambil adalah bilangan kelipatan 2, maka Sudin menang.
Berapa peluang untuk terambilnya bilangan yang merupakan kelipatan 3? (6, 24, 18, 9, 15, 30)
Peluang Bilangan Kelipatan = | 6 | = | 3 |
8 | 4 |
Peluang Bilangan Keliptan 2 = | 4 | = | 1 |
8 | 2 |
Menurut saya permainan ini kurang adil karena peluang keluarnya bilangan kelipatan 3 lebih besar dari bilangan kelipatan 2.
Lakukan percobaan sebanyak 20 kali. Catat hasilnya.
Bilangan | Turus | Jumlah | Peluang Empirik | |||
---|---|---|---|---|---|---|
Kelipatan 2 | 8 |
| ||||
Kelipatan 3 | 12 |
|